155 Relawan Muhammadiyah Dibekali Jurnalistik Bencana

Yogyakarta, 19/06/2021. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah melalui Divisi Jaringan dan Kerja Sama melaksanakan Workshop Jurnalistik Bencana secara online hari ini, Sabtu (19/06) diikuti oleh 155 orang utusan dari berbagai propinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia baik relawan MDMC khususnya maupun relawan Muhammadiyah pada umumnya.

Workshop dibuka oleh Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan yang dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya pemberitaan jurnalistik dalam kebencanaan. “Ada pendapat bahwa ketika kita menolong dengan ikhlas maka tidak perlu untuk publikasi, namun dalam perkembangan terkini seperti pernah disampaikan oleh almarhum KH. Yunahar Ilyas salah satu ketua PP Muhammadiyah periode ini bahwa pemberitaan itu sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada jamaah,” kata Budi Setiawan.

Masih mengutip pernyataan almarhum KH. Yunahar Ilyas, Budi Setiawan menambahkan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang didukung oleh masyarakat termasuk pendanaannya. “Pemberitaan itu bentuk transparansi kita kepada masyarakat yang sudah membantu Muhammadiyah, maka publikasi media itu sangat penting bagi kegiatan kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh MDMC,” ujar Budi Setiawan.

Workshop ini menghadirkan para pemateri yang kompeten dalam bidang jurnalistik dan komunikasi media yaitu Fajar Junaidi, dosen dan influenser media dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Hendrawan Setiawan, wartawan senior CNN Indonesia dan Twediana Budi Hapsari, dosen senior jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Ketua Divisi Jaringan Kerja Sama MDMC PP Muhammadiyah.

Fajar Junaidi memaparkan materi tentang Jurnalisme Bencana di Indonesia, dia beberapa masalah dalam jurnalisme bencana. “Sensitifitas jurnalis terhadap musibah, akurasi dalam pemberitaan, sumber informasi dan kemampuan jurnalis mendapatkan dan mengolah informasi jadi beberapa persoalan dalam dunia jurnalisme bencana di Indonesia,” katanya.

Sedangkan Hendrawan Setiawan dalam materinya menyampaikan tentang Teknik Reportase Kebencanaan Dengan Pendekatan Mobile Jurnalism. “Mobile Jurnalism (MoJo) adalah cabang jurnalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi digital, (hardware dan software) dan mengubah cara kerja jurnalis dalam mengumpulkan dan memproduksi berita dengan menggunakan peralatan mobile,” ungkap Hendrawan Setiawan.

Sementara itu Twediana Budi Hapsari selain menyampaikan materi tentang teknik rilis berita, sebagai penyelenggaran juga menyampaikan orientasi kegiatan workshop tersebut. “Pasca workshop ini kami berharap nantinya terbentuk jejaring jurnalis MDMC se-Indonesia sehingga pembuatan rilis berita kegiatan-kegiatan MDMC dari daerah-daerah dapat terlaksana dengan baik,” katanya.

Dalam sesi praktek reportasi dan penulisan berita di akhir materi, Twediana Budi Hapsari memberi tantangan tugas kepada para peserta untuk menuliskan berita dari laporan situasi respon kebencanaan yang dilaksanakan relawan MDMC di daerah yaitu di Maluku dan tentang pelaksanaan kegiatan workshop. Para peserta diberi waktu 20 menit untuk menulis berita dan selanjutnya dievaluasi bersama.

Para peserta yang mengikuti workshop tersebut mengungkapkan rasa puasnya atas materi-materi yang disampaikan. Seperti yang disampaikan oleh Bambang, seorang peserta dari MDMC Pacitan. “Semua materi yang disampaikan sangat bermanfaat, disajikan dengan menarik, mudah difahami dan diaplikasikan,” katanya. (Tim Media MDMC)

Add a Comment

Your email address will not be published.