Muhammadiyah Kaltim Gelontorkan 567 Juta Untuk Tangani Bencana
Samarinda. Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu wilayah penyangga utama bagi Muhammadiyah wilayah lain di Pulau Kalimantan dan Sulawesi khususnya dalam penanganan bencana. Hal ini dibuktikan dengan bantuan yang disalurkan dalam dua bencana besar yang terjadi di Kalimantan Selatan yaitu banjir dan gempa Sulawesi Tengah.
Dalam Laporan Respon Muhammadiyah Kalimantan Timur Terhadap Gempa Bumi Sulbar dan Banjir Kalsel yang disusun oleh tim Pos Koordinasi Relawan Muhammadiyah Kalimantan Timur terungkap bahwa Muhammadiyah Kaltim sudah menyalurkan total Rp. 567.556.700,-.
Untuk kedua bencana tersebut dengan rincian Rp. 144.673.500,- untuk membantu penanganan gempa di Sulawesi Barat dan Rp. 567.556.700,- untuk banjir di Kalimantan Selatan. Semua pembiyaan tersebut berasal dari dana yang dihimpun oleh Lazismu di Kalimantan Timur, baik wilayah maupun daerah dengan sumber donasi dari warga Muhammadiyah, masyarakat umum serta pihak lain yang mempercayakan bantuan kepada Muhammadiyah Kaltim.
Berbagai kegiatan respon bencana yang dilaksanakan oleh para relawan Muhammadiyah Kaltim dalam gempa Sulawesi Barat yang terjadi pada tanggal 15 Januari 2021 silam yaitu penyaluran bantuan logistik, penerjunan tim dapur umum dan SAR dengan jumlah relawan yang dikirim ke Sulbar total 20 orang. Selain itu dikirim juga armada mobil untuk transportasi yaitu satu unit ambulance dan dua mobil minibus.
Yang terasa istimewa dalam respon gempa Sulbar tersebut adalah peran tim Dapur Umum (DU) Muhammadiyah Kalimantan Timur, tim ini terdiri dari 6 orang ibu-ibu Aisyiyah. Mereka setiap harinya bertugas dari pukul 03.00 dini hari menyiapkan 200 porsi sarapan, makan siang dan malam bagi para relawan yang berada di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Tengah di Mamuju. Selama 12 hari, total 7.200 porsi makanan dibuat untuk warga penyintas dan relawan yang bertugas.
Dalam banjir Kalimantan Selatan yang mulai terjadi pada tanggal 14 Januari 2021, Muhammadiyah Kaltim mengirimkan 185 relawan yang terdiri dari klaster SAR, DU, logistik, medis, psikososial dan hunian dan dikirim dalam dua gelombang. Fokus lokasi kegiatan respon ada di Kabupaten Hulus Sungai Tengah sebagai daerah yang terdampak banjir paling parah di Kalsel.
Para relawan Muhammadiyah Kaltim membantu pembangunan 4 buah jembatan darurat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang masuk kawasan pegunungan Meratus, menyalurkan bantuan logistik senilai Rp. 84.847.700, memberi layanan kesehatan kepada 1000 orang penyintas banjir, membuat 10.000 porsi makanan untuk warga dan relawan,
Selain itu tim psikososial yang terdiri dari 7 personil mendampingi anak-anak warga penyintas di Desa Patikalain, Hulu Sungai Tengah dengan melaksanakan berbagai kegiatan seperti bermain, belajar bersama, menanam pohon, menulis surat untuk Presiden, pembagian school kit dan pemberian motivasi untuk 30 guru TK Aisyiyah.
Dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, kegiatan respon yang cukup signifikan adalah pembuatan hunian tetap dan rehab rumah ringang untuk warga di Desa Patikalain. Empat unit hunian tetap dibuat untuk 4 kepala keluarga dan 1 unit rumah rehab ringan. Untuk pengerjaan pembuatan huntap dan rehab ringan tersebut, Muhammadiyah Kaltim mendatangkan kayu sebagai material utama dan tenaga tukang profesional dari Kabupaten Penajam Paser Utara. Pengerjaan berjalan selam 1 bulan menelan biaya total Rp. 130.000.000,-. (Tim Media MDMC).