MDMC Jawa Tengah Siapkan Para Fasilitator Handal Dalam Penanggulangan Bencana
Pekalongan. Peran seorang fasilitator dalam sebuah kegiatan pelatihan sangat vital karena dialah yang mengatur jalan dan lancarnya pelatihan tersebut. Maka, menyiapkan sumber daya manusia yang siap menjadi fasilitator handal sangat penting bagi sebuah organisasi.
Berangkat dari kesadaran tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Teknik Fasilitasi bagi 30 orang relawannya dari berbagai daerah di Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP, Kamis (27/01) hingga Ahad (30/01).
Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak para relawan yang bisa menjalankan peran sebagai fasilitator pelatihan khususnya di lingkup MDMC baik di tingkat wilayah maupun daerah masing-masing. Materi-materi yang diberikan meliputi materi manajemen pelatihan, teknik pembelajaran dan micro teaching.
Pembukaan pelatihan dilaksanakan Kamis (27/01), dihadiri oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan, Pasrum Affandi.
Naibul Umam Eko Sakti, Ketua MDMC Jawa Tengah mengatakan kegiatan tersebut untuk menyiapkan para fasilitator yang siap menjalankan pelatihan-pelatihan.
“Pimpinan MDMC baik di tingkat pusat maupun wilayah MDMC ada kebutuhan akan personil yang memiliki kapasitas menfasilitasi kegiatan,” katanya.
Menurut Naibul Umam, para peserta kegiatan tersebut nantinya akan disiapkan juga untuk mendampingi masyarakat, terutama dalam aspek kesiapsiagaan.
“Mereka ini adalah orang-orang yang harus bersiap diri menjadi para pejuang di jalan sunyi karena jauh dari pemberitaan, karena biasanya yang dapat pemberitaan besar adalah tanggap darurat,” imbuh Naibul Umam.
Sedangkan Bergas Catursari mengucapkan terima kasih atas upaya peningkatan kapasitas yang dilaksanakan oleh MDMC Jawa Tengah.
“Ini hal yang luar biasa yang dilakukan MDMC untuk meningkatkan kapasitas,” ujarnya.
Seorang fasilitator, menurut Bergas berhadapan dengan masyarakat dituntut untuk bisa menyampaikan ilmu kebencanaan secara membumi.
“Bagaimana kita seorang fasilitator memberi pemahaman yang sederhana, dari ilmu yang rumit tadi itu bisa kita sambungkan kepada masyarakat, bisa membumi,” imbuhnya.
Bergas juga bercerita bahwa suatu saat dia browsing mencari materi kebencanaan di internet, salah satu materi yang keluar adalah dari MDMC.
“Jujur saja secara keilmuan, teman-teman MDMC luar biasa, karena sudah punya modulnya. Oleh karena itu bagaimana kita membumikan keilmuan itu kepada masyarakat,” pungkasnya. (Tim Media MDMC)