Temu Relawan Muhammadiyah Pacitan Dorong Sinergitas Antar Lembaga Lewat Misi Kerelawanan Bencana
Pacitan (12/5) – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kab. Pacitan gelar “Temu Relawan Muhammadiyah” di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan. Pertemuan tersebut diselenggarakan guna menjalin dan memperkuat sinergitas potensi sumber daya relawan kebencanaan di Pacitan.
Bambang, Bidang Mitigasi dan Kesiapsigaan MDMC Jawa Timur menyebutkan bahwa pertemuan ini bukan pertama kali diselenggarakan, namun harapannya melalui kegiatan ini dapat ditemui tindak lanjut yang konkrit antar Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Organisasi Otonom (ORTOM) dan lembaga lainnya melalui giat penanggulangan bencana.
“Karena saat ini kepengurusan baru (MDMC Pacitan), jadi kita berusaha bersilaturahmi dengan seluruh potensi di MDMC wilayah Pacitan, dan dikarenakan pemahaman relawan MDMC berbeda-beda ada yg menganggap relawan MDMC dan relawan Muhammadiyah itu sendiri-sendiri” jelasnya.
Hadir Budi Santoso, Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah, sampaikan materi mengenai keterlibatan MDMC dan hubungan antar lembaga Muhammadiyah dalam misi penanggulangan bencana. Ditambah dengan penjelasan filosofis mengenai relawan Muhammadiyah yang saat ini sudah terintegrasi ditingkat rayon (kota/kabupaten) di Jawa Timur.
Pemaparan Wakil Sekretaris MDMC terkait peran relawan MDMC
“Relawan Muhammadiyah secara filosofis dimaknai sebagai sinar yang memberikan manfaat bagi siapapun yang bekerja dengan prinsip kemandirian, profesionalitas, sinergis dan akuntabel” jelas Budi Santoso.
Menurut Budi, relawan Muhammadiyah meski bekerja secara sukarela namun tetap harus memiliki kode etik bertandar kemanusiaan. Sejauh ini MDMC telah berprinsip pada hukum Piagam Kemanusiaan, UU. NO. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta Resolusi SU PBB NO. 46/ tahun 1991.
Program Jangka Panjang Pasca Pertemuan
Lebih lanjut, Bambang juga menyebutkan bahwa di pertemuan ini pada akhirnya ditemui rencana jangka panjang yang disepakati oleh kurang lebih 70 peserta hadir.
“Akhirnya dari pertemuan ini kami ada rencana tindak lanjut di masing-masing lembaga, contoh paling mendasar adalah kesepakatan untuk memasukkan kurikulum Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kedalam materi orientasi siswa baru oleh rekan Ikatan Pelajar Muhamamdiyah (IPM) Pacitan” ujarnya.
Tidak sampai disitu, MDMC Pacitan juga mendorong program Hospital Disaster Plan dan Emergency Medical Team (EMT) di PKU Muhammadiyah Pacitan.
“Tidak akalah pentingnya baru saja mendirikan masjid Muhamamdiyah di tengah kota, sehingga kami akan mendorong terbentuknya masjid tangguh bencana. Kedepannya akan kami rutinkan pertemuan selapanan atau 8 bulanan lakukan pertemuan dan kajian fiqih bencana” tutup Bambang. (MDMC/FAA)