Banjir Longsor di Bogor, Muhammadiyah Terjunkan Relawan Bantu Warga
Banjir longsor melanda Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan dan Desa Purasari, Kecamatan Leuiwilang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/06) mengakibatkan 3 warga meninggal. Total ada 8 kampung di Desa Cibunian dan 2 di Desa Purasari dengan warga terdampak berjumlah 242 KK (951 jiwa).
Bencana ini juga mengakibatkan 41 unit rumah rusak berat, 38 rusak sedang, 147 rusak ringan, 4 jembatan putus, jalan kampung, masjid/mushola, sekolah, pondok pesantren, usaha perikanan, peternakan dan persawahan ikut terdampak.
Menyikapi bencana tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor segera menerjunkan relawannya untuk membantu warga terdampak. Pasca melaksanakan assesmen di lapangan, para relawan membantu warga bergotong royong membantu warga membersihkan sisa-sisa material banjir longsor.
Para relawan ini terdiri dari personil MDMC, Lazismu, Hizbul Wathan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, para mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor dibawah koordinasi MDMC Kabupaten Bogor.
Herdiansyah, Sekretaris MDMC Kabupaten Bogor mengatakan pihaknya sudah mendirikan Pos Koordinasi (poskor) tanggap bencana di STKIP Muhammadiyah Bogor dan Pos Pelayanan (posyan) di SMP Muhammadiyah Puraseda, Leuwiliang untuk menjalankan layanan kemanusiaan di lokasi terdampak.
Menurut Herdiansyah, untuk saat ini pihaknya fokus pada pemberian bantuan penanganan kondisi darurat.
“Kami menyalurkan bantuan logistik yang dibutuhkan warga terdampak seperti makanan siap saji, bahan makanan pokok dan pakaian pantas pakai yang sudah dipilih karena warga yang rumahnya rusak berat itu ada yang sampai rata dengan tanah sehingga bantuan kebutuhan pokok sangat diperlukan,” katanya.
Untuk selanjutnya, PDM Kabupaten Bogor juga berencana melaksanakan layanan kesehatan bagi warga terdampak. “Pelayanan kesehatan akan kami jalankan dengan melibatkan Klinik PKU Muhammadiyah Leuwiliang dan rencanya juga PKU Muhammadiyah Bogor,” imbuh Herdiansyah.
Saat ditanya kemungkinan dilaksanakan pendampingan psikososial, Herdiansyah menyampaikan itu nanti tergantung dari hasil assesmen dan kajian lanjutan yang akan dilakukan. Sedangkan untuk jangka menengah nantinya, juga akan dikaji berbagai kemungkinan terkait bantuan pada masa transisi dan rehabilitasi rekonstruksi.
Untuk itu Herdiansyah mengungkapkan, ke depan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan warga terdampak untuk melaksanakan pendampingan yang mungkin bisa diberikan oleh Muhammadiyah. (Tim Media MDMC)
Recent Posts
Tags
#omor
Banjir
banjir katingan
banjir longsor NTT
BNPB
covid-19
Emergency Medical Team
EMT Muhammadiyah
gempa cianjur
gempa majene
gempa mamuju
gempa palu
gempa sulawesi barat
Hari Kesiapsiagaan Bencana
Headline
Internasional
Jambore Nasional SAR Muhammadiyah
kerjasama
kerja sama
Kolaborasi
Lazismu
lembaga resiliensi bencana
longsor
MDMC
mdmc indonesia
mdmcindonesia
MDMC Jawa Tengah
mdmc Jawa Timur
MDMC Lumajang
mdmc sulawesi tengah
mdmc sumatera barat
muhammadiyah
palestina
Palu
partnership
pengurangan resiko bencana
PKU
PRB
resiliensi berkelanjutan
salamtangguh
salam tangguh
Satuan Pendidikan Aman Bencana
solidar suisse
SPAB
tanggap darurat