Cepat Tanggap, Muhammadiyah Manokwari Bantu Penyintas Kebakaran
Manokwari, Papua Barat. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Manokwari Jum’at siang (1/10) menyalurkan bantuan bagi para penyintas kebakaran kampung nelayan Komplek Borobudur yang terletak di Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Seperti diketahui, Kamis, 30 September 2021 lalu terjadi kebakaran hebat di perkampungan nelayan Komplek Borobudur, akibatnya ratusan rumah yang dihuni sekitar 800 KK (sekitar 1600 jiwa) di 3 RT dan 2 RW ludes terbakar dan hanya menyisakan tiang-tiang pancang yang terbuat dari kayu.
Warga penyintas yang sebagian besar nelayan asal Sulawesi Tenggara itu kini mengungsi di berbagai tempat antara lain Gedung Wanita, Taman Jokowi, Masjid Jami Merdeka dan Posko Angrem.
Untuk merespon bencana tersebut, Muhammadiyah Manokwari melakukan penggalangan bantuan dan hanya dalam waktu sehari terkumpul dana 21 juta serta bantuan yang berupa barang logistik.
Koordinator respon, Zulfadli, yang juga bendahara PDM Manokwari, mengatakan penggalangan bantuan dilakukan dengan memanfaatkan jaringan media sosial di internal Muhammadiyah Manokwari dan juga simpatisan.
“Bantuan dari Muhammadiyah Manokwari disalurkan di Gedung Wanita, Masjid Jami Merdeka dan Posko Angrem yang dekat dengan lokasi kebakaran. Kami juga membuka posko Posko Relawan Muhammadiyah di Klinik Muhammadiyah Manokwari,” kata Zulfadli.
Zulfadli menambahkan, bantuan yang diberikan berupa bahan makanan pokok, air mineral, pakaian pantas pakai dan uang. Rinciannya, penyaluran bantuan di Gedung Wanita Pemda Manokwari, yang dikelola Pemda, diserahkan dana sebesar 4 juta ditambah mie 20 karton, air mineral 15 karton dan pakaian layak pakai kurang lebih 20 pak.
Kemudian Posko Masjid Jami Merdeka yang dikelola pengurus masjid diserahkan bantuan berupa uang 2,5 juta, air mineral 10 karton, mie 10 karton dan pakaian layak pakai 10 pak.
Terakhir di posko Angrem yang dekat dengan lokasi kebakaran dan dikelola oleh TNI, disampaikan bantuan berupa uang 1,5 juta, mie 10 karton, air mineral 10 karton dan pakaian layak 10 pak.
Kegiatan tersebut, menurut Zulfadli melibatkan 25 orang dari berbagai unsur Persyarikatan Muhammadiyah di Manokwari. “Dari jajaran pimpinan daerah Muhammadiyah Manokwari 3 Orang, Aisyiyah 9, Lazismu Manokwari 4, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Manokwari 6, STKIP Muhammadiyah Manokwari 4 orang,” ungkapnya.
Saat ditanya tentang rencana respon ke depannya, Zulfadli mengatakan pihaknya tengah membicarakan semua unsur Muhammadiyah Manokwari.
“Kami mendiskusikan kemungkinan memberi pendampingan psikologis karena warga kelihatan mengalami trauma dari musibah ini. Wajah-wajah warga yang tampak diam, tatapan kosong, dan hanya mata mereka yang menatap kami tanpa suara. Jadi pendampingan ini sangat perlu,” pungkasnya. (Tim Media MDMC)