Dua Pesepeda Aktivis Kemanusiaan Internasional Berbagi Pengalaman Penanganan Pengungsi dengan MDMC
MDMC.OR.ID, Yogyakarta (11/12) – Ada yang istimewa siang tadi (11/12) di Kantor MDMC PP Muhammadiyah, dua orang pekerja hak asasi manusia (HAM) asal Swedia berkunjung ke Gedung Muhammadiyah Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta. Mereka adalah Benjamin Ladraa dan Sanna Ghotbi yang telah bersepeda selama 2,5 tahun ke 18 negara.
Di Kantor MDMC, Benjamin dan Sanna berbincang dengan Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., Wakil Sekretaris, Barori Budi Aji, S.Hut., dan Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama, Twediana Budi Hapsari, Ph.D. Tujuan keduanya bersepeda keliling dunia untuk meningkatkan kesadaran mengenai situasi di Kamp Pengungsi di Sahara Barat.
Terdapat 175.000 pengungsi yang tinggal di gurun pasir yang sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup selama 50 tahun terakhir. “Kebanyakan orang tidak mengetahui tentang Kamp Pengungsi di Sahara Barat sehingga kami bersepeda ke lebih dari 30 negara selama dua setengah tahun,” ungkap Benjamin.
Kondisi tersebut diungkapkan Benjamin karena pembatasan yang dilakukan di Sahara Barat sehingga kamp pengungsi di sana tidak pernah diberitakan oleh jurnalis.
“Sahara Barat bukan hanya menjadi pos koloni terakhir di Afrika tetapi juga menjadi koloni terbesar di dunia,” terangnya. Di Indonesia sendiri mereka bertemu dengan beberapa lembaga kemanusiaan, salah satunya adalah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah.
“Kami datang ke Indonesia sebulan yang lalu dan sejauh ini bersepeda dari Bali ke Yogyakarta. Kami datang kemarin ke Yogyakarta dan tinggal selama seminggu,” ujar Sanna. Setelah Yogyakarta, rencananya mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara di Eropa, dan kembali ke Aljazair.
“Saya mengapresiasi semangat kedua pengelana tadi yg mengangkat nasib kelompok Sahrawi yg selama puluhan tahun menjadi pengungsi,” ujar Budi Setiawan. Ia juga berharap aksi kemanusiaan seperti ini dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa masih ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan.(*)
Recent Posts
Tags
#omor
Banjir
banjir katingan
banjir longsor NTT
BNPB
covid-19
Emergency Medical Team
EMT Muhammadiyah
gempa cianjur
gempa majene
gempa mamuju
gempa palu
gempa sulawesi barat
Hari Kesiapsiagaan Bencana
Headline
Internasional
Jambore Nasional SAR Muhammadiyah
kerja sama
kerjasama
Kolaborasi
Lazismu
lembaga resiliensi bencana
longsor
Makassar
MDMC
mdmc bali
mdmcindonesia
mdmc indonesia
MDMC Jawa Tengah
mdmc Jawa Timur
MDMC Lumajang
mdmc sulawesi tengah
mdmc sumatera barat
muhammadiyah
palestina
partnership
pengurangan resiko bencana
PRB
resiliensi berkelanjutan
salamtangguh
salam tangguh
Satuan Pendidikan Aman Bencana
solidar suisse
SPAB
tanggap darurat