Melalui Program Sahabat, MDMC Latih Relawan Data Informasi Tangani Darurat Bencana

Salah satu aspek penting dalam penanganan bencana alam maupun non alam adalah data dan informasi. Terlebih dalam penanganan wabah Covid-19 yang melanda tidak hanya Indonesia, namun juga dunia pada umumnya.
Menyadari hal tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah dengan dukungan kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia melalui Siap Siaga menggulirkan Program Sahabat.
Ini adalah program menghadapi wabah dengan menggalang data dan informasi terkait covid 19 dan kesadaran untuk berkontribusi dalam upaya mengakhiri pandemi, baik dari 3T maupun vaksinasi.
Melalui Program Sahabat, MDMC melatih para relawan dari 4 kabupaten di Jawa Timur yaitu Trenggalek, Pacitan, Jember dan Malang terkait data informasi dalam penanganan darurat bencana baik Covid-19 maupun bencana lainnya.
Sabtu hingga Minggu (23-24 Juli 2022), MDMC melalui Program Sahabat menggelar Skill Drill bagi para relawan dari 4 daerah sasaran program tersebut.
Acara yang diformat dalam bentuk perkemahan digelar di Dusun Sahabat Alam, Lasah, Tawangargo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang.
Sebanyak 250 orang peserta dengan rincian 50 orang dari Kabupaten Pacitan dan Trenggalek, 70 orang dari Kabupaten Jember serta 80 orang dari Kabupaten Malang, antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Naibul Umam, Manajer Program Sahabat menyampaikan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan darurat bencana yang meliputi komando, kendali, koordinasi dan komunikasi khusus petugas data dan informasi.
Kemudian melalui pelatihan ini diharapkan juga para peserta dapat menyusun dan atau memperbaiki perencanaan prosedur, mekanisme secara berlanjut, dapat memahami mekanisme yang sudah di buat.
“Yang mana mekanisme tersebut dipersiapkan berdasarkan identifikasi risiko dan atau rencana kontijensi atau SOP yang diterjemahkan menjadi scenario Latihan. Terakhir, pelatihan ini juga bertujuan memberikan pemahaman mengenai proses untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” kata pria yang akrab disapa Ndan Umam ini.
Acara pembukaan Skill Drill dilaksanakan Sabtu (23/07) dihadiri undangan dari berbagai stake holder penanggulangan bencana daerah sasaran program yaitu BPBD Kabupaten Trenggalek, Malang dan Jember.
Hadir pula Tim Pegiat Esri, Pusdalops BNPB, WASH IFRC, Pusat Krisis Dinas Kesehatan Jawa Timur Bidang Kesiapsiagaan Bencana, Siap Siaga dan Kemenko PMK.
Barori Budi Aji Mewakili Ketua MDMC, Budi Setiawan, yang berhalangan hadir dalam sambutan pembukaan menyampaikan kesyukurannya bahwa program Sahabat ini mendapat apresiasi yang baik dari berbagai pihak.
Menurutnya, upaya membentuk kader data dan informasi untuk kegiatan kebencanaan yang terintegrasi dengan sistem informasi yang dikembangkan bersama dengan PT. ESRI Indonesia ini sangat diapresiasi baik oleh lembaga pemerintah maupun lembaga kemanusiaan di wilayah Jawa Timur.
“Karena telah memberikan solusi yang konkrit akan kebutuhan data dan informasi secara cepat dan akurat, dan sangat membantu pemerintah dalam usaha kegiatan penanganan bencana,” ungkap Barori.
Selanjutnya Barori harapan MDMC kepada para relawan yang telah dilatih untuk mampu menjadi agen perubahan ditempatnya masing masing.
“Kami juga berharap para teman-teman relawan nantinya mau bersinergi bersama dengan BPBD maupun lembaga lembaga lain dalam usaha percepatan informasi bencana yg terjadi dimanapun berada,” pungkas Barori. (Tim Media MDMC)

Add a Comment

Your email address will not be published.