Muhammadiyah Layani Ribuan Warga Terdampak Banjir Katingan

Akibat curah hujan tinggi, Kalimantan Tengah dilanda banjir sejak 22 Agustus 2021 silam. Awal mula banjir melanda beberapa desa di Kabupaten Katingan kemudian meluas hingga 7 kabupaten.

Ke-7 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Katingan. Dampak banjir terparah dan masih berlangsung hingga sekarang terjadi di Kabupaten Katingan.

Pemerintah Kabupaten Katingan menetapkan status tanggap darurat banjir pada tanggal 24 Agustus 2021 sampai dengan 23 September 2021. Banjir tersebut telah merendam 67 desa/kelurahan di 13 kecamatan dan berdampak pada 13.013 KK atau sekitar 16.130 jiwa.

Sedangkan kawasan terparah terdampak meliputi 4 kecamatan, yaitu Pulau Malan, Tewang Sanggalang Garing, Katingan Hilir dan Tasik Payawan.

Banjir juga mengganggu jalur transportasi di beberapa jalan utama Kabupaten Katingan yang berdampak pada mobilitas masyarakat dan menghambat penyaluran bantuan ke lokasi terdampak parah.

Respon Muhammadiyah

Menyikapi banjir itu Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kalimantan Tengah dan Kabupaten Katingan melakukan respon tanggap darurat untuk membantu warga terdampak.

Respon tersebut melibatkan para relawan Muhammadiyah lain dari berbagai unsur yaitu MDMC Kota Palangka Raya, Lazismu, Pemuda Muhammadiyah Katingan.

Kemudian dari Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Katingan dan Jamaah Masjid Nurul Iman Kasongan. Total relawan kurang lebih 50 orang.

Dalam keterangannya, Ketua MDMC Kalimantan Tengah sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Sonedi, menyatakan sejak ditetapkannya status tanggap darurat banjir Kabupaten Katingan, MDMC Katingan mendirikan Posko Tanggap Darurat di Aula Masjid Nurul Iman Kasongan/Kantor PDM Katingan, Jl. Semadi – Kasongan.

Sedangkan untuk Pos Koordinasi tingkat wilayah Kalimantan Tengah beralamat di Jl. RTA Milono Km. 1,5 Kota Palangka Raya.

“Respon lain yang dilaksanakan yaitu mendirikan dapur umum dan mendistribusikan makanan siap saji, selter penyintas, layanan kesehatan serta penggalangan dana,” ungkap Sonedi, Minggu (5/11) .

Pendistribusian makanan siap saji untuk penyintas selama masa tanggap darurat di 10 lokasi dengan jumlah yang dibagikan 4.150 bungkus.

“Respon Muhammadiyah untuk banjir ini belum bisa menjangkau warga terdampak yang jauh dari lokasi posko Masjid Nurul Iman. Di sekitar posko sendiri, ada sekitar 1500 jiwa warga terdampak yang dilayani,” ungkap Sonedi.

Evan Bastian, Koordinator Data dan Informasi (Datin) MDMC Kalimantan Tengah menambahkan berdasarkan assesmen dan kondisi di lapangan, saat ini kebutuhan mendesak warga terdampak cukup banyak.

“Makanan siap saji dan sembako sangat dibutuhkan kemudian obat-obatan, pakaian, selimut, alas tidur, susu balita, popok dan pembalut untuk wanita. Perahu karet dan pelampung juga sangat dibutuhkan untuk menolong warga,” kata Evan.

Berdasarkan laporan yang disusun oleh MDMC Kalimantan Tengah, respon tanggap darurat banjir di Katingan ini menemui berbagai kendala terkait alat transportasi terbatas, akses juga terbatas karena banjir, tidak sedikit relawan Muhammadiyah yang juga jadi penyintas, kekurangan relawan tenaga kesehatan dan koordinasi dengan pemerintah belum berjalan maksimal. (Tim Media MDMC)

Add a Comment

Your email address will not be published.