Perempuan Aisyiyah Siap Hadapi Bencana dengan Katana

Semarang, 10/04/2021. LLHPB PWA Jawa Tengah bersama MDMC adakan webinar bertajuk "Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana bagi Keluarga", Kamis malam (08/04/2021). Kegiatan yang berlangsung melalui Zoom Meeting tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara menyemarakkan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2021 yang akan jatuh pada tanggal 26 April 2021 mendatang.

Pelatihan ini menghadirkan nara sumber Plt. Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Safrudin, Chairil Anam, Wakil Ketua MDMC Jawa Tengah bidang Tanggap Darurat Bencana dan Satriyo Yudho, Divisi Pendidikan dan Latihan MDMC Jawa Tengah.

Ketua LLHPB PWA Jawa Tengah Lilik Tri Prihantini dalam sambutannya saat membuka pelatihan menyampaikan peran LLHPB dalam penanggulangan bencana sangatlah besar. Hal ini dibuktikan dengan turut sertanya LLHPB PWA Jawa Tengah dalam membantu pemerintah menangani bencana.

"Kami selama 5 tahun sudah bekerja di bidang penanggulangan bencana dengan mengadakan dapur umum dan memberi dukungan psikososial, "jelas Lilik pada webinar yang dihadiri sekitar 160 peserta tersebut.

Dalam hal kesiapsiagaan bencana, peran perempuan tidak bisa disingkirkan begitu saja. Justru, perempuan punya andil dalam transfer pengetahuan menyoal bencana. Demikian disampaikan Ketua Divisi Penanggulangan Bencana LLHPB PWA Jawa Tengah, Chayanita Sekar Wijaya dalam sambutannya. "Dalam penanggulangan bencana, perempuan termasuk kaum yang efektif dalam transfer pengetahuan dan wawasan kepada anak, keluarga dan lingkungannya," katanya.

Plt. Kalakhar BPBD Prov Jateng Safrudin mengatakan, jika melihat letak geografis, Jawa Tengah memang termasuk daerah yang penuh dengan resiko bencana. Apalagi melihat indeks resiko bencana Jawa Tengah di angka 146 (kritis). Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus utamanya bagi perempuan di Jawa Tengah agar siap menghadapi bencana.

"Jawa Tengah itu mendapat julukan sebagai supermarketnya bencana. Sebab hampir semua resiko ancaman bencana ada disana. Makanya penting setiap keluarga memiliki KATANA (Keluarga Tangguh Bencana), " terangnya.

Senada dengan Safrudin, Chairil Anam juga mengajak setiap perempuan untuk membangun kesiapsiagaan bencana dimulai dari keluarga. "Sebab kita tidak bisa menolak bencana. Tetapi yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resiko angka bencana, "jelas Chairil yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MDMC Jawa Tengah Bidang Tanggap Darurat Bencana.

Chairil mencontohkan dengan adanya kasus kebakaran. "Misal ada kebakaran. Jangan panik dulu kalau tiba-tiba ada kompor meledak, begitu juga apabila datang banjir dan bencana alam lainnya. Setiap keluarga kita harusnya sudah mengenali tanda-tanda jalur evakuasi yang dibuat oleh BPBD dan pemerintah" tegas Chairil.

Sementara pemateri ketiga, Satriyo Yudo mengatakan perempuan dapat berperan dalam penataan ruang dan tata letak barang di rumah. Sebab ternyata penataan barang/ruang yang tidak tepat bisa menghalangi mitigasi bencana khususnya gempa bumi. "Lemari jangan ditaruh bersebelahan dengan tempat tidur. Peletakan barang diatas almari jangan sampai menumpuk. Akses ke pintu dan jendela jangan terhalang," ujarnya.

Sebagai bagian dari tindak lanjut pelatihan kesiapsiagaan bencana ini, diharapkan 35 LLHPB PDA se-Jawa Tengah membuat video berdurasi 1 menit dengan tema yang sudah ditentukan. Nantinya video tersebut akan ditayangkan di puncak peringatan HKBN. (Tim Media dan Publikasi LLHPB PWA Jawa Tengah).

Add a Comment

Your email address will not be published.