MDMC Gelar BIMTEK Gelombang 2, Peserta Terampil Melakukan Simulasi Rapid Health Assessment (RHA)
Yogyakarta, 10 Januari 2025 – Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 4 September 2024, telah terjadi 1.314 kejadian bencana di Indonesia. Peristiwa ini mengakibatkan 350 orang meninggal dunia, 48 orang hilang, 718 orang mengalami luka-luka, serta 4.520.145 orang terdampak dan mengungsi. Tingginya angka kejadian bencana dan dampaknya ini menjadi perhatian bersama, sekaligus tantangan bagi berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga non-pemerintah, untuk memperkuat sistem penanggulangan gawat darurat terpadu. Selain itu, diperlukan jaminan layanan medis darurat yang cepat dan efektif untuk meminimalkan risiko akibat bencana.
Kompleksitas penanganan darurat medis akibat bencana menjadi semangat bagi Muhammadiyah melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk terus memperdalam manajemen krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia. Dalam kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Gelombang 2 yang melibatkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) serta Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (RSMA), salah satu fokus pelatihan yaitu simulasi Rapid Health Assessment (RHA).
RHA adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data secara cepat di lokasi bencana untuk menilai situasi kesehatan dan menentukan langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan. Simulasi ini disambut dengan antusias oleh peserta. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa simulasi ini memberinya pemahaman lebih baik mengenai persiapan sebelum terjun ke lokasi bencana, termasuk perencanaan logistik yang lebih matang serta penyediaan layanan yang lebih terarah berdasarkan hasil RHA.
Rapid Health Assessment menjadi solusi penting dalam penanganan kesehatan saat bencana. Dengan metode ini, pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga kebutuhan tindakan darurat dapat terpenuhi dengan efektif.(*)