HART, Teknik Penyelamatan di Ketinggian
Salah satu jenis perlombaan dalam Jambore Nasional SAR Muhammadiyah adalah High Angle Rescue Techniques (HART). Perlombaan ini mengambil tempat di komplek SMK Muhammadiah 2 Wonosobo, Sabtu, 13/08 2022.
HART disebut juga dengan vertical rescue, adalah upaya pertolongan di lingkungan yang berbentuk vertical atau high angle, dimana terdapat resiko bahaya yang sangat besar.
Teknik ini mengajarkan keterampilan di bidang penyelamatan kecelakaan di ketinggian baik dengan ascending, lowering, descending dan belaying.
Astri Nanda Saputra penanggung jawab lomba, menjelaskan tujuan digelarnya lomba HART dimaksudkan untuk memberikan keterampilan sekaligus menguji kompetensi anggota potensi SAR Muhammadiyah saat menghadapi kecelakaan atau bencana di area ketinggian.
Adapun teknis perlombaan, peserta memasuki area lomba dengan melakukan registrasi chek in pada tim teknis selanjutnya memasuki area karantina untuk kemudian dipanggil sesuai dengan kloter kedatangan untuk menuju arena perlombaan, setelah itu peserta diminta melaporkan diri kesiapan kepada panitia teknis bagian logisitk untuk mengajukan peralatan.
Setelah pengajuan alat Peserta diminta untuk membuat instalasi Vertical 3:1 pada media yang sudah ditentukan peserta melaporkan kepada panitia teknis jika pelaksaan sudah selesai.
Peserta hanya diberikan waktu total 20 menit untuk menyelesaikan tugas (jika waktu habis maka peserta diminta untuk berhenti) dan diakhir mengembalikan peralatan kepada panitia teknis bagian logistik selanjutnya peserta melakukan chek out dari arena lomba kepada panita teknis.
Penilaian lomba berupa ketepatan instalasi, ketepatan penggunaan dan jumlah alat dan ketepatan pembagian tim.
“Bagi para potensi SAR Muhammadiyah kemampuan HART bisa dikuasai dengan baik mengingat topografi Jawa Tengah dengan area pegunungan dan dataran tinggi memungkinkan terjadinya bencana diarea ketinggian, meski demikian juga tidak menutup kemungkinan skill ini bisa dipakai di segala situasi,” ujar Satrio, Ketua Panitia Jambore.
Satriyo berharap selesainya lomba digelar, HART secara berkelanjutan bisa diasah kembali didaerahnya masing-masing dengan pelatihan rutin menggandeng traner-trainer dari MDMC yang sudah berpengalaman.
“Pengetahuan terkait evakuasi di tempat yang tinggi misalnya gedung bertingkat, bencana alam seperti tanah longsor, kecelakaan di gunung hutan, atau bahkan percobaan bunuh diri sangat penting, agar dapat menyelamatkan jiwa dengan aman apabila terjadi bencana atau keadaan darurat yang tidak kita inginkan,” lanjut Satrio.
Tindakan yang terlambat, kurangnya SDM, minimnya pengetahuan dan keterampilan teknik-teknik penyelamatan atau evakuasi dapat menjadi penyebab korban atau aset tidak tertolong. Selain itu, sistem tanggap darurat yang kurang tepat juga menjadi penyebab lainnya, pungkasnya.
MDMC Muhammadiyah memiliki SDM handal untuk memberikan training kepada calon potensi rekawan dengan simulasi maupun praktek seperti apparatus (SCBA), pembuatan A frame, tripod frame anchor dari bambu, sistem lifting , lowering dan tali temali .
Keterampilan di bidang penyelamatan di ketinggian sering dilakukan untuk mengntisipasi beberapa jenis bencana seperti tanah longsor, kecelakaan di gunung hutan, percobaan bunuh diri sampai dengan kasus tercebur dalam sumur. (hans)