MDMC Beri Pelatihan Tehnical Skill Bagi Penyintas Gempa Bumi di Donggala, Sulawesi Tengah
Donggala, 03/06/2021. Program Pemulihan Usaha Mikro yang dilakukan oleh MDMC bersama Solidar Suisse di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, tidak saja diberikan untuk usaha individu. Namun juga untuk usaha kelompok.
Menurut Program Manager MDMC, Fery eL Shirinja, untuk bantuan usaha kelompok ini direncanakan untuk 20 kelompok. “Kelompok usaha yang diberi bantuan adalah usaha produksi,” jelas Fery.
Menurutnya, jumlah bantuan untuk usaha kelompok berkisar Rp40 juta hingga Rp80 juta per kelompok. Bantuan diberikan berdasarkan jenis usah produksi dan usulan dalam rencana biaya yang diajukan kelompok.
Anggota kelompok juga diberikan beberapa jenis pelatihan, berupa pelatihan kanvas rencana usaha, pelatihan pembukuan sederhana, pelatihan kewirusahaan, dan pelatihan tehnical skill. “Pelatihan tecknical skill ini berdasarkan usaha produksi kelompok masing-masing,“ jelasnya.
Hingga saat ini, lanjut Fery, telah terbentuk 5 kelompok usaha produksi kopra putih. Yang tersebar di Desa Tondo satu Kelompok, Desa Lompio satu kelompok, Desa Lende satu kelompok, dan Desa Meli dua kelompok. “Saat ini anggota kelompok sedang diberikan pelatihan tecknical skill kopra putih,” jelasnya.
Pada hari Selasa 2 Juni 2021, satu kelompok di Desa Meli yakni Kelompok Meli Sejahtera diberikan pelatihan tecknical skill kopra putih dan satu kelompok lagi yakni kelompok Nyiur Sintuvu Meli akan diberikan pelatihan serupa pada tanggal 9 Juni 2021.
Pelatihan Kelompok Meli Sejahtera tersebut, diikuti sebanyak 32 peserta yang dibagi dalam lima kelas. Sistem pelatihannya hybrid, dimana narasumber atau trainers adalah pengusaha kopra putih yang langsung memberikan pelatihan dari jarak jauh menggunakan aplikasi zoom, yang terkoneksi ke setiap kelas.
“Karena masih sistem pandemi, kita menggunakan sistem hybrid dan peserta dibagi dalam lima kelas, biar tidak menumpuk. Selain itu, juga diawali dengan pemaparan pencegahan covid-19 oleh bidan desa,” jelasnya.
Para peserta dan fasilitator terang Fery, juga wajib mematuhi protokoler kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. “Peserta, fasilitator dan tamu yang hadir langsung di lokasi kegiatan, wajib diperiksa suhu tubuh dan tekanan oxigen dalam darah,” jelasnya.
Senada dengan Fery, National Program Coordinator (NPC) MDMC, Yocki Asmoro mengatakan, pihaknya sangat ketat menerapkan protokoler kesehatan selama pelatihan dan kegiatan lainnya di lapangan. “Hal ini sangat penting dalam mencegah penyebaran virus covid-19,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Yocki juga menguraikan bahwa, saat ini berbagai pelatihan masih terus diberikan kepada penyintas dalam memulihkan usaha mereka yang dihantam gempa bumi dan tsunami pada 2018 silam.
Untuk usaha individu ada berbagai pelatihan, mulai dari pelatihan manajemen bisnis, pelatihan konseling bisnis, hingga pelatihan tecknical skill. “Sama seperti usaha kelompok produksi, usaha individu juga diberikan pelatihan tecknical skil berdasarkan jenis usahanya,” pungkasnya.(Ferry/MDMC Sulteng)