EMT Muhammadiyah Berpartisipasi Dalam Pelatihan Kebancanaan Asia Pasific

Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah mengikuti INSARAG Asia Pacific Regional Earthquake Response Exercise (AP ERE) yang diselenggarakan di Bali, 5-9 September 2022. Pelatihan Respon Gempa Bumi Regional Asia Pasific yang diselenggarakan oleh INSARAG, dihadiri 20 negara dan 105 partisipan.
INSARAG, (International Search and Rescue Advisory Group) adalah Badan Penasihat Internasional Bagi Pencarian dan Penyelamatan dibawah naungan UNOCHA (United Nations Office of the Coordinator Humanitarian Affairs).
EMT Muhammadiyah mengirim 6 personil yang terdiri dari 3 dokter, 3 perawat dengan ketua tim dokter Corona Rintawan. Dari ke-6 personil itu, 4 orang sebagai peserta dan 2 orang sebagai Exercise Controller.
Menurut Corona, ini adalah kali kedua EMT Muhammadiyah yang berada dibawah naungan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah diminta untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Alhamdulillah EMT Muhammadiyah mendapat kesempatan untuk berlatih dalam giat International Earthquake Response Exercise for Asia Pasific Region bersama dengan 6 EMT negara asing dan 12 tim SAR Luar negeri,” kata Corona.
Agenda kegiatan terutama adalah penyampaian beberapa materi terkait proses penanganan bencana gempa secara nasional dan internasional kemudian dilanjutkan dengan simulasi selama 3 hari.
“Dalam latihan ini akan disimulasikan kerjasama antara tim medis (EMT) dan tim SAR baik di tingkat nasional maupun internasional,” imbuh Corona.
Menurutnya, dalam simulasi tersebut tim medis (EMT) dan tim SAR baik yang berasal dari nasional maupun internasional dilatih untuk bekerjasama bahu membahu dalam penanganan korban gempa di Indonesia.
“Setelah acara ini berakhir diharapkan adanya peningkatan kerjasama dan kesepahaman bersama antara tim nasional dan internasional dalam hal penanganan bencana gempa bumi,” pungkas Corona.
EMT Muhammadiyah sendiri saat ini dalam status mempersiapkan proses verifikasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang rencana akan dilaksanakan tahun 2022 ini. Proses verifikasi ini sempat tertunda selama 2 tahun karena pandemi Covid-19.
Dengan verifikasi tersebut, EMT Muhammadiyah menjadi satu-satunya EMT di Indonesia yang diakui oleh WHO dan menjadi satu-satunya EMT di Asia Tengara yang dijalankan oleh lembaga non pemerintah.
Selama pandemi berlangsung, para personil EMT Muhammadiyah tetap aktif melaksanakan tugas respon kebencanaan yaitu penanganan Covid-19, gempa Mamuju, Sulawesi Barat dan badai siklon Seroja di Nusa tenggara Timur. (Tim Media MDMC).

Leave A Comment

All fields marked with an asterisk (*) are required

X