Kulonprogo Alami Bencana Beruntun, Relawan Muhammadiyah Terjun Bantu Warga Terdampak
Seperti daerah-daerah lainnya, Kabupaten Kulonprogo juga mengalami cuaca ekstrim berupa hujan deras yang berlangsung lama. Akibatnya, tanggal 13-14 Oktober 2022 lalu, beberapa kecamatan di Kabupaten itu mengalami longsor dan banjir.
Longsor terjadi di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo dan Kokap. Sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Lendah.
Titik longsor terbanyak ada di Kecamatan Samigaluh yaitu sebanyak 32 titik, berikutnya Kecamatan Kalibawang 17 titik, Kokap 9 titik dan Girimulyo 1 titik. Sedangkan titik banjir terbanyak di Kecamatan Temon di 8 titik.
Dampak terparah terjadi di Kalibawang, tepatnya di di Dusun Duren Sawit, Kalurahan Banjaroyo dimana longsor terjadi di 7 titik.
Longsor itu juga membuat salah satu rumah milik seorang warga bernama Marningsih roboh tertimbul longsor, bahkan salah satu anaknya bernama Lia sempat tertimbun, namun selamat.
Menurut Sunarwibawa dari MDMC Kulonprogo, kejadian tersebut bermula (11/10) siang pukul 12.00 sampai 15.00 WIB turun hujan di Duren Sawit yang cukup deras.
“Tepat pada pukul 14.00 wib terdengar suara reruntuhan tanah dari atas rumah mereka. Belum sempat di croscek apa yang terjadi sebenarnya, tanah atas rumahnya telah runtuh dan menimbun rumahnya seketika,” kata pria yang akrab disapa Pak Dhe Sunar itu.
Mendengar kejadian itu, Restu Handika, relawan Muhammadiyah Kalibawang dia langsung melakukan assessment sementara dari kejadian yang menimpa keluarga Marningsih.
“Restu Handika kemudian menyampaikan kepada kami, MDMC Kulon Progo dan kemudian kami putuskan untuk melaksanakan respon tanggap darurat,” imbuh Sunarwibawa.
Selanjutnya, assessmen yang dilakukan tidak hanya longsor yang menimpa rumah Marningsih saja tetapi juga 7 titik longsor yang terjadi di Dusun Duren Sawit.
Jum’at (14/10) MDMC Kulon Progo bersama dengan KOKAM Kalibawang dan Relawan Muhammadiyah UMY melakukan pembersihan lumpur longsoran serta bakti sosial berupa pemberian bantuan sembako di Duren Sawit.
Sunarwibawa berharap bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban baik keluarga terdampak maupun masyarakat.
“Selanjutnya semoga bisa menjadi mitra dalam penanggulangan bencana alam, yang akhirnya mampu untuk menjadi kampung yang siaga bencana dari pengalaman yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Untuk tahap selanjutnya, menurut Sunarwibawa, MDMC Kulonprogo dengan dukungan Lazismu merencanakan pembuatan hunian sementara (huntara) untuk keluarga Marningsih dan penutupan tebing yang rawan longsor dengan terpal.
Sementara itu, atas bantuan dari relawan Muhammadiyah Kulonprogo itu, Fransiska Dyan Nia, Kepala Dusun Duren Sawit menyampaikan rasa syukurnya.
“Terima kasih dan apresiasi terhadap respon yang dilakukan MDMC Kulon Progo, KOKAM Kalibawang dan Relawan Muhammadiyah UMY atas bantuannya dalam memberikan bantuan sembako serta bantuan fisik membersihkan sisa tanah longsoran yang menutup akses jalan Duren Sawit menuju Dlingseng,” katanya.