Operasi SAR, Muhammadiyah Kerahkan Personil, Ambulan, Hingga Dirikan Dapur Umum Khusus

Setelah 4 hari terjun ke lokasi gempa Cianjur, ada total sebanyak 273 orang relawan Muhammadiyah bahu membahu membantu para penyintas di berbagai lokasi. Hingga hari ini, Jum’at (25/11) masih ada 233 orang relawan Muhammadiyah dari berbagai daerah bertugas di Cianjur.

Sejak Jum’at pagi, Muhammadiyah menerjunkan 4 unit ambulance dan puluhan personil di titik longsor Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Di lokasi ini, operasi SAR besar-besaran digelar dan para relawan Muhammadiyah bergabung dengan tim-tim SAR lain dari TNI, Polri, Basarnas serta berbagai organisasi relawan lainnya.

Sampai Jum’at siang, sudah ada 11 jenazah dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari titik longsor Desa Cijedil ini.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan turut serta melihat langsung operasi SAR tersebut dan bahkan menjadi imam serta khotib sholat Jum’at para anggota tim SAR yang digelar disekitar lokasi.

“Lokasi operasi SAR hari ini bukan daerah pemukiman, tetapi di seputar daerah wisata, di pinggir jalan banyak orang berjualan, kios-kios seperti itu, ketika terjadi gempa itu terjadi longsor,” katanya.

Muhammadiyah, dalam operasi SAR ini menurut Budi Setiawan berperan dengan menerjunkan personil SAR dan 4 unit ambulance untuk membawa para korban yang ditemukan ke rumah sakit terdekat.

Tidak hanya itu, Muhammadiyah juga mendirikan dapur umum yang diperuntukkan khusus bagi para anggota tim
SAR yang bertugas di lokasi itu. Dapur umum ini didirikan atas permintaan dari TNI Polri yang merasa kesulitan mendapatkan logistik makanan minuman selama bertugas di lokasi.

“Tim ini tidak ada dukungan logistik, sehingga meminta MDMC untuk memberikan dukungan logistik. Inilah yang sekarang kita lakukan, pagi ini kita lakukan dukungan logistik untuk tim evakuasi, tim SAR TNI Polri,” imbuh Budi Setiawan.

Menurutnya, tim SAR TNI Polri dan juga dari berbagai lembagai lain merasakan betul dukungan dari MDMC luar biasa. “Karena mereka kurang mendapatkan perhatian dari yang lainnya,” ungkapnya.

Atas kejadian ini, Budi Setiawan mengevaluasi sepertinya belum ada koordinasi yang cukup baik dalam pelaksanaan respon tanggap darurat gempa Cianjur ini.

Leave A Comment

All fields marked with an asterisk (*) are required

X