Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah melalui Divisi Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan (PRBK) melaksanakan seri webinar Ramadhan 1443 H dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang diperingati setiap tanggal 26 April.
Webinar dengan tema “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana” itu dilaksanakan Rabu (6/04) dan menghadirkan nara sumber Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan BNPB dan Hening Parlan dari LLHPB PP Aisyiyah.
Budi Setiawan mengatakan bagi bangsa Indonesia yang religius dan masalah keluarga adalah salah masalah utama.
“Oleh karena itu kita perlu kemudian mengukuhkan keluarga tangguh sebagai satu pilar bangsa menghadapi bencana. Persoalaannya kemudian, jangan sampai penanggung jawab keluarga tidak memahami persoalan berkaitan dengan bencana,” katanya.
Menurutnya, semua anggota keluarga harus menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dalam kehidupan sehari-hari termasuk saat menghadapi bencana.
“Keluarga yang tangguh membentuk rumah aman bencana, karena semuanya sadar. Dari bapak, ibu, anak-anak yang mengerti tentang bencana maka hal-hal yang termasuk fisik pun diatur sedemikian rupa,” imbuh Budi Setiawan.
Direktur Kesiapsiagaan Bencana BNPB, Pangarso Suryotomo mengapresiasi MDMC yang sudah menginisiasi webinar dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) ini.
“HKB ini adalah kegiatan kita bersama, bagaimana masyarakat selamat dari bencana dan urusan bencana adalah urusan semua pihak,” kata pria yang akrab Pak Papang oleh para relawan bencana.
Pangarso dalam kesempatan tersebut mengungkapkan HKB sebagai hari untuk berlatih bersama untuk mengetahui resiko atau ancaman bencana di sekitar kita.
“HKB tahun 2022 ini untuk membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan cara membangun partisipasi semua pihak,” ujarnya.
Untuk puncak peringatan HKB tahun 2022 menurut Pangarso akan dilaksanakan di kawasan Gunung Merapi. “Rencananya kami lakukan di Merapi, bagaimana menguatkan masyarakat Merapi, uji sistem di masyarakat Merapi. Ada sarasehan dan konser sadar bencana,” imbuhnya.
Sementara Hening Parlan menyampaikan tentang Aisyiyah sebagai salah satu organisasi Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana tidak hanya akan bekerja pada respon bencana tapi juga masuk pada semua aspek.
“Aisyiyah akan masuk pada nilai perjuangan baik pada aspek spiritualitas sampai pada level yang lain. Aisyiyah sudah punya nilai perjuangan yang secara khusus itu bekerja pada pilar mulai dari spiritual sampai aksi,” kata Hening.
Hening Parlan juga menegaskan, Aisyiyah menyambut baik dan siap untuk bekerja sama dengan BNPB dalam menyemarakan rangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2022.
“Percayalah bahwa Aisyiyah akan menjadi bagian tak terpisahkan dari negara ini untuk membangun pengurangan resiko bencana,” pungkasnya. (Tim Media MDMC)