Tak Kenal Lelah, Relawan Muhammadiyah Garut Terus Bantu Warga Penyintas Banjir
Muhammadiyah Kabupaten Garut melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) didukung oleh Lazismu dan relawan Muhammadiyah setempat menggelar “Giat Bersih Akbar Muhammadiyah”, Ahad (24/07).
Kegiatan yang dipusatkan di Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul ini bertujuan untuk membantu meringankan beban warga penyintas banjir bandang dan longsor yang terjadi tanggal 15 Juli 2022 lalu.
Ketua Pos Koordinasi Muhammadiyah Kabupaten Garut, Wahyu Hidayat dalam keterangannya saat dihubungi Selasa (26/07) menyampaikan Muhammadiyah hadir sejak awal terjadinya banjir bandang.
“Kami melaksanakan berbagai macam kegiatan untuk membantu warga penyintas,” kata Wahyu.
Giat Bersih Akbar Muhammadiyah menurut Wahyu merupakan puncak dari giat bersih-bersih material banjir yang dilaksanakan di beberapa titik dan sudah dilaksanakan sejak tanggal 16 Juli 2022.
“Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama MDMC dengan Kokam Pemuda Muhammadiyah dan Jama’ah tangguh bencana yang melibatkan kurang lebih 50 orang personil”, imbuh Wahyu.
Titik kegiatan bersih-bersih selama ini meliputi Desa Ciwalen RW 07 dan 08, Desa Cijambe Kecamatan Karangpawitan, Kampung Babakan Pasar Baru, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Legok Ringgit, Dayeuh Handap Ujung, Kampung Lame dan Sudika Indah, Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul.
“Selain itu kami juga membantu warga dengan membagikan bantuan baik berupa logistik makanan, baby kit, sepatu boot, Al Qur’an dan alat-alat sholat,” imbuh Wahyu.
MDMC Kabupaten Garut menurutnya sejauh ini telah melaksanakan kegiatan pendampingan berkelanjutan dalam fase tanggap darurat bagi para penyintas banjir dan longsor yang melanda 90 desa/kelurahan tersebar di 14 kecamatan serta 137 titik tersebut.
Dalam melaksanakan respon tanggap darurat tersebut, MDMC juga melibatkan organisasi otonom di lingkup Muhammadiyah Kabupaten Garut. Salah satunya adalah melaksanakan pendampingan psikososial dengan melibatkan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kabupaten Garut.
“Pendampingan psikosisial untuk anak-anak terdampak dilaksanakan di Kampung Bojong Sudika dan Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong idul,” ungkap Wahyu.
Bersama dengan NA dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Garut, MDMC juga mendirikan dapur umum bagi warga. Dapur umum tersebut berkapasitas 400 porsi per hari dan dilaksanakan dari tanggal 20 hingga 25 Juli 2022 lalu.
Untuk mengantisipasi berkembangnya penyakit yang biasa muncul pasca banjir seperti gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan atas, batuk, pilek, demam dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis melibatkan Klinik Ponpes Muhammadiyah Darul Arqom dan Klinik Muhammadiyah Pratama, Garut Kota.
Sampai hari ini Rabu (27/07), berdasarkan keterangan Wahyu, para relawan Muhammadiyah Kabupaten Garut masih terus turun ke lapangan untuk membantu warga membersihkan lingkungan mereka.
“Ini karena dampak banjir dan longsor tahun ini lebih luas daripada yang terjadi tahun 2016 silam,” pungkas Wahyu. (Tim Media MDMC)