Bangun Hunian Darurat, Muhammadiyah Libatkan Warga Penyintas Gempa Cianjur
Hampir 2 pekan pasca gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11) silam, Muhammadiyah terus mempercepat pendirian 500 unit hunian darurat (hundar).
Pembuatan hundar adalah salah satu layanan utama dari 6 layanan yang dijalankan Muhammadiyah dalam respon tanggap darurat gempa Cianjur.
Muhammadiyah membangun hundar bagi para penyintas gempa Cianjur berbasis keluarga melalui paket bantuan hundar.
Indrayanto, Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC PP Muhammadiyah mengatakan pembangunan hundar untuk memindahkan masyarakat dari tenda komunal.
Selama ini, menurut Indrayanto para penyintas gempa Cianjur tinggal di tenda komunal yang didirikan bersama-sama. Itu adalah satu tenda besar yang ditinggali bersama-sama dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) dan jiwa yang banyak.
“Dengan hunian darurat ini, harapannya masyarakat bisa punya privasi yang lebih baik, punya tempat tinggal lebih nyaman bersama satu keluarganya,” kata Indrayanto Rabu (30/11), di lokasi pembangunan hundar di Posyan Sukamulya di Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Selain privasi dan kenyamanan, pembangunan hundar berbasis keluarga ini juga sejalan dengan upaya MDMC untuk meminimalisir resiko terjadinya kekerasan baik seksual maupun kekerasan lainnya dalam berbagai bentuk yang lebih rentan terjadi dalam tenda komunal.
Hundar ini berbahan dasar terpal tenda dengan kerangka terbuat dari kayu atau bambu. “Hunian darurat ini berukuran 4 x 6 terdiri dari 2 bilik, di tengah akan ada sekat, 1 bilik bisa buat ruang privasi untuk tidur dan lainnya, 1 bilik bisa untuk tempat barang-barang keluarga,” tutur Indrayanto.
Pembangunan hundar ini diawali dengan musyawarah bersama masyarakat terdampak dan sudah melalui kesepakatan bersama.
“Proses pendiriannya melibatkan langsung masyarakat, membuat kelompok bergotong royong,” imbuh Indrayanto.
Pelibatan masyarakat penerima bantuan ini juga dimaksutkan agar masyarakat dilibatkan tidak hanya sebagai obyek penerima bantuan, tapi juga ikut membuat keputusan dan terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan.
Di Pos Pelayanan (Posyan) Muhammadiyah Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang sampai hari ini, Jum’at (01/12), para relawan Muhammadiyah sudah menyelesaikan pembuatan 76 unit hunian darurat, 1 buah mushola darurat, 1 balai RW dan 1 unit fasilitas MCK warga.
Posyan ini dijalankan oleh para relawan Muhammadiyah Jawa Tengah dengan ketua Heri Pramono dari MDMC Kebumen. Di lokasi ini menurutnya ada 3 RT, 164 KK dan lebih dari 200 jiwa.
Dalam pembangunan hundar ini, menurut Heri Pramono juga tidak lepas dari berbagai kendala yang dihadapi, karena situasi kedaruratan, salah satunya adalah terkait lahan.
“Sulitnya lahan hundar disebabkan lokasi berbentuk terasering dan banyak akar pohon sehingga membutuhkan waktu lama untuk penyiapan lahannya,” katanya.
Sementara di Posyan Muhammadiyah Cieundeur, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang sampai Jum’at (02/12) sudah menyelesaikan 18 hunian darurat dan di Posyan Muhammadiyah Cariu terbangun 4 unit hundar.