Ditengah Pandemi MDMC Bangunkan Rumah Penyintas Banjir Kalsel Bantuan Lazismu Jateng
Tanggal 14 Januari 2021 silam, banjir besar melanda Kalimantan Selatan dengan dampak terparah terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Ada 8 desa di HST yang terdampak parah banjir yaitu Desa Alat, Hantakan, Batu Tunggal, Bulayak, Murung B, Haruyan Dayak, dan Datar Ajab.
Di desa-desa tersebut banyak rumah warga rusak berat bahkan hilang diterjang banjir. Di Desa Batu Tunggal, 21 unit rumah warga hilang, rusak berat 4 unit, rusak sedang/ringan 137 unit dan 182 KK warga terdampak. Warga yang terdampak itu mengungsi ke tempat lebih aman serta kemudian membangun hunian darurat dari terpal.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) didukung pendanaan dari Lazismu Jawa Tengah membantu pembangunan hunian tetap bagi 7 KK terdampak banjir di Desa Batu Tunggal. Ke-7 KK tersebut selama ini menempati tenda-tenda darurat dari terpal sebagai tempat tinggal sementara.
Chairil Anam, selaku supervisor dari MDMC PP Muhammadiyah untuk pembangunan 7 huntap tersebut mengatakan saat ini huntap sudah selesai dan diserahkan kepada semua warga penerima manfaat.
“Alhamdulillah kami sudah menyelesaikan 7 hunian tetap bantuan dari Lazismu Jawa Tengah senilai total 150 juta. Rencana semula dana sebesar itu untuk membangun 5 unit huntap, namun ternyata dalam perjalanannya bisa untuk 7 unit,” kata Chairil Anam, Selasa (10/08).
Pelaksanaan pembangunannya menurut Chairil Anam berlangsung selama kurang lebih satu bulan. “Proses pembangunan selain melibatkan relawan Muhammadiyah Hulu Sungai Tengah juga partisipasi warga setempat secara bergotong royong.
Fuad, koordinator lapangan pembangunan huntap dari MDMC HST mengungkapkan alasan pemilihan ke-7 warga Desa Batu Tunggal penerima manfaat. “Kebetulan penyintas yang belum dapat bantuan hunian di Batu Tunggal ini masih tersisa 7 orang. Dibandingkan dengan desa lain yang masih banyak tinggal di tenda darurat,” katanya.
Selain itu menurut Fuad, pihaknya juga menentukan kriteria-kriteria dalam memberi bantuan hunian tetap kepada warga terdampak. “Prioritas penerima manfaat huntap ini pertama mereka yang betul-betul kehilangan rumah dan tinggal di tenda atau tempat tidak layak. Kemudian mereka yang janda atau sudah tua, punya anak balita atau mereka yang tidak punya pekerjaan tetap,” ungkap Fuad.
Berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut, ke-7 KK penerima bantuan huntap di Desa Batu Tunggal itu semua memenuhi. “Tujuh penerima manfaat huntap ini semuanya masuk kategori, mereka ada yang janda, tua dan ada yang pekerjaanya cuma berkebun. Jadi kategori yang tidak mampu, mereka masuk semua,” jelas Fuad.
Salah satu penerima manfaat itu adalah Ibu Faridah, seorang janda dan sehari-hari bekerja sebagai pedagang di pasar setempat. Faridah mengungkapkan rasa bahagianya mendapatkan bantuan huntap tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih yang banyak atas bantuan dari Lazismu dan MDMC ini, mudah-mudahan Bapak-Bapak sehat semua,” kata Faridah saat ditanya tentang perasaannya.
Selain di Desa Batu Tunggal, MDMC juga atas dukungan Lazismu, selama ini juga sudah menyelesaikan pembangunan huntap untuk warga terdampak banjir di Desa Patikalain, juga di Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST. Di desa tersebut, pembangunan huntap mendapat dukungan penuh dari Muhammadiyah Kalimantan Timur. (Tim Media MDMC PP Muhammadiyah)