MDMC Banyumas Gelar Diklat SAR Gunung Rimba
Banyumas. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Banyumas mulai Kamis – Minggu (11-14 Maret 2021) menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) SAR Gunung Rimba bagi para relawan Muhammadiyah Banyumas dan sekitarnya.
Pembukaan Diklat dilaksanakan Kamis (11/03/2021) di Aula Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas dihadiri oleh Ketua PDM Ibnu Hasan dan Ketua MDMC, Sismanan. Diklat dilaksanakan dengan skrining dan protokol kesehatan ketat untuk memastikan semua peserta mengikutinya dalam kondisi sehat.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Banyumas Ibnu Hasan mengatakan Muhammadiyah ingin memberi banyak untuk negeri. “Muhammadiyah tidak ingin banyak meminta termasuk dalam penanggulangan bencana sudah dari awal pendirinya menjadi penolong umat,” katanya.
Ketua MDMC Banyumas, Sismanan menyampaikan bahwa diklat ini diselenggarakan sebagai upaya untuk membentuk personil handal yang siap diterjunkan dalam kedaruratan bencana. “Melalui diklat ini kami ingin mempunyai tim SAR yang tangguh, punya kemampuan mobilitas tinggi dan mampu menularkan ilmu-ilmu kebencanaan untuk masyarakat,” katanya.
Saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan diklat, Sismanan mengingatkan kepada para peserta bahwa dasar kegiatan relawan Muhammadiyah adalah ibadah dan dakwah. “Dakwah harus disiapkan dengan rapi dan diklatsar ini adalah upaya meningkatkan kapasitas seorang relawan sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah dalam kebencanaan,” ungkapnya.
Ketua panitia penyelenggara, Muh Ghozi menyampaikan diklat diikuti oleh 44 orang peserta dari Banyumas, Cilacap dan bahkan ada dari lembaga lain yaitu Baznas Banyumas. “Sebelum hari pelaksanaan, kami terlebih dahulu melaksanakan skrining fisik dan kesehatan bagi para peserta untuk memastikan mereka siap secara jasmani serta rohani untuk mengikuti diklat. Usia peserta pun kami batasi dari 18-30 tahun,” katanya.
Ghozi menambahkan saat diklat, para peserta nantinya akan mendapatkan berbagai materi tentang kebencanaan baik teori maupun praktek di lapangan. “Dimulai dari dasar-dasar kebencanaan, tahapan penanggulangan bencana, penanganan kondisi gawat darurat, navigasi darat, survival, simulasi SAR. Untuk materi umum ada Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” imbuhnya.
Menurut Ghozi, selama diklat nantinya para peserta selain mendapatkan teori di ruangan juga akan mendapatkan materi dengan berbagai metode. “Kami mengutamakan metode learning by doing, porsi pembelajaran praktek di lapangan akan lebih banyak dilakukan sehingga para peserta lebih mudah memahami dan menerapkan, kami juga menerapkan pembelajaran role playing,” pungkasnya. (Tim Media MDMC).