Pembukaan RAKERPIM LRB PP Muhammadiyah, Resiliensi Berkemajuan Menjadi Langkah Taktis

Kudus (27/5) – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau disebut MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) selenggarakan Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM) di Universitas Muhammadiyah Kudus, Jawa Tengah, pada 26 – 28 Mei 2023. Hadir pada pembukaan rapat kerja tersebut Ketua LRB PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein sebagai Dewan Pakar LRB serta Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus, dan para Pimpinan serta Anggota LRB PP Muhammadiyah Periode 2023 - 2027.

Resiliensi Berkemajuan menjadi simbol momentum MDMC dalam penyusunan program kerja LRB periode 2022-2027.

Ketua Pusat LRB Muhammadiyah, H. Budi Setiawan S.T dalam sambutannya menyampaikan bahwa apa yang menjadi putusan dalam Muktamar di Solo perlu dijalankan sebaik – baiknya. Membawa program-program kerja yang bertujuan pada Islam berkemajuan, serta langkah-langkah taktis masih dapat dijalankan.

“Selama di Universitas Muhammadiyah Kudus saya berharap teman – teman nanti dapat melakukan penyusunan program yang sistematis sebagai pelaksanaan keputusan Muktamar yang nantinya dipertanggung jawabkan juga” ujarnya.

Resiliensi Berkemajuan ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus, Dr. Rusnoto, S.KM., S.Kep., M.Kes (Epid) bahwa MDMC perlu melakukan langkah-langkah taktis yaitu dengan mendekatkan diri pada pemerintah dalam memantau lahan-lahan di pesisir pantai yang memiliki potensi bencana.

[caption id="attachment_10430" align="aligncenter" width="800"]Ketua MDMC dan Rektor UMKU dalam RAKERPIM LRB Rektor UMKU sambut dan dukung LRB/MDMC melakukan langkah taktis untuk Resiliensi berkemajuan[/caption]

Selain itu, Rusnoto ingin kedepannya LRB atau MDMC dapat tampil dihadapan publik sebagai pencerah dan membawa kemajuan melalui pembahasan ilmiah mengenai bencana “MDMC merupakan satu lembaga yang menurut saya adalah antisipasi terhadap rahmat atau terhadap musibah atau adzab. Saya kira MDMC tidak akan mengaitkan suatu bencana dengan adzab karena adzab itu urusannya Allah swt” jelasnya.

Lebih lanjut, program-program yang nantinya disusun dalam RAKERPIM LRB ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, tentu dengan terus menggaungkan nilai-nilai pengetahuan mitigasi sebagai upaya dasar “Kita memang tidak mempunyai kekuasaan untuk mengatur gempa, tetapi kita menguasai cara penyelamatan diri dan mengenali gempa. Maka mitigasi sebagai upaya salah satu resiliensi menjadi penting.” Pungkas Budi Setiawan.(MDMC)

Add a Comment

Your email address will not be published.